NASEHAT SYEKH ABDUL QODIR AL JAILANI
A. SHOLAT
1. Sholat Syari'at Sholat Syari’ah, anda sudah tahu ayat: “Peliharalah sholat-sholat…” (Al-Baqoroh: 238) yang disana tentu ada rukun-rukun sholat secara lahiriyah dengan gerakan-gerakan jasmani, seperti berdiri, ruku’, sujud, duduk, suara dan lafadz yang diucapkan. Semua itu masuk dalam ayat, “Peliharalah…. Sholat syariat itu ada waktunya, setiap hari dan malam, lima kali. Disunnahkan berjama’ah di masjid dan harus menghadap Ka’bah, mengikuti iman, tanpa ada sikap pamer dan popularitas. 2. Sholat Tarekat / Sholat Qolbu Sholat Thoriqoh, adalah sholatnya qalbu, yaitu sholat yang diabadikan. Dalam ayat itu berlanjut : “Dan sholat yang di tengah..” atau disebut sebagai Sholat Wustho, yaitu sholatnya qalbu, karena qalbu itu diciptakan posisinya di tengah, antara kanan dan kiri, antara bawah dan atas, antara bahagia dan sengsara, sebagaimana sabda Nabi Saw, : “Qalbu berada diantara dua Jemari dari Jemari-jemari Ar-Rahman, dimana Allah membolak-balikkannya semauNya…” (Hr. Muslim, dan juga dikutip oleh Al-Ghazali dalam Al-Ihya’). Sholat Thoriqoh itu adalah Dzikrullah sepanjang hidup. Masjidnya adalah qalbunya. Jama’ahnya adalah perkumpulan kekuatan-kekuatan batin, untuk sibuk terus menerus mengingat Nama-nama Allah dan mentauhidkan Allah dengan lisan batin. Imamnya adalah rasa rindu dalam spirit qalbu (Fuad). Dan kibaltnya adalah Al-Hadrah al-Ahadiyah (Manunggal hamba-Allah dalam KeesaanNya) dan Keindahan ShomadiyahNya, itulah kiblat Hakikat. Qalbu dan Ruh sibuk dengan sholat Thariqat ini sepanjang zaman. Karena Qalbu tidak mati dan tidak tidur. Ia sibuk dalam tidur dan jaga dengan kehidupan qalbu, tanpa suara, tanpa berdiri dan tanpa duduk. Itulah yang disebut oleh Allah swt: “Hanya kepadaMu kami menyembah dan hanya kepadaMu kami memohon pertolongan…” (Al-Fatihah, 5) KESIMPULAN: Bila Sholat Syariat dan Sholat Thoriqoh telah berpadu, lahir dan batin, maka sempurnalah sholatnya, dan meraih pahala yang agung dalam taqarrub dengan alam ruhaninya. Dan dia juga meraih derajat jasmaniyah, lalu si hamba menjadi seorang ‘abid secara dzohir, dan ‘arif secara batin. (Alim & A’rif) http://www.pustakaafaf.com/antara-alim-dan-arif/ Jika seseorang tidak berhasil sholat Thoriqoh dengan hati yang hidup, maka ia tergolong tidak sempurna, dan pahalanya tidak sampai pada derajat taqarrub kepada Allah Ta’ala. Sabtu, 22-12-2-2012 B. JIHAT TERBESAR NASEHAT SYEKH MAULANA ABDUL QODIR AL JAILANI Allah Azza wa-Jalla Ta’ala telah memberi penjelasan tentang dua Perjuangan : Perjuangan Dzahir dan Perjuangan Batin. Jihad Batin adalah perjuangan melawan hawa nafsu, watak nalurinya, setan serta taubat dari kemaksiatan, dosa-dosa, dan meninggalkan hal-hal yang menyenangkan yang diharamkan. Sedangkan Jihad Lahir adalah Jihad melawan orang-orang kafir yang kontra terhadap Allah dan RasulNya, melalui senjata dan berperang. Jihad Batin itu lebih sulit dibanding Jihad Lahir, karena Jihad Batin itu dilakukan terus menerus dan menjadi keharusan. Bagaimana tidak lebih sulit? Sebab Jihad Batin berarti memutuskan segala kecenderungan nafsu yang dilarang, menjauhinya, dan menjalankan seluruh perintah Allah serta menjauhi laranganNya. Siapa pun yang bisa meraih perjuangan lahir batin berarti ia mendapatkan kemenangan dunia dan akhirat. Kaum Sufi senantiasa berharap, dalam detik-detiknya tidak lepas dari tugas-tugas Allah azza wa-Jalla. Mereka benar-benar mengetahui bahwa kesabaran terhadap tugas dan ketentuanNya serta takdirNya, itu merupakan limpahan kebajikan dunia akhirat, yang berarti berselaras dengan kehendak dan tindakanNya, kadang ia bersabar, kadang pula ia bersyukur, kadang dalam nuansa dekat dan kadang merasa jauh, kadang dalam kesibukan yang penat kadang pula dalam rasa ringan, kadang dalam limpahan kekayaan dan kadang dalam kemiskinan, kadang sehat kadang sakit. Seluruhnya tidak lepas dari kebersamaannya dengan Allah Azza wa-Jalla. Itulah yang paling penting bagi mereka, harapan bagi kesalamatan mereka dan keselamatan makhluk lain ketika bersama Sang Khaliq Azza wa-Jalla, dan mereka terus menerus memohon kepadaNya bagi kemaslahatan manusia.Anak-anak sekalian. Jadilah kalian ini selalu berpijak pada yang benar, maka kalian akan cemerlang. Jika kalian benar dalam hukum, kalian fasih dalam pengetahuan.Jika kalian benar dalam batin, akan fasih dalam lahir. Seluruh keselamatan ada dalam ketaatan, yaitu menjalankan perintah dan menjauhi larangan, bersabar atas seluruh ketentuanNya. Siapa yang memohon ijabah dari Allah maka Allah Ta’ala akan mengijabahi, siapa yang taat padaNya maka seluruh makhluk pun taat kepadanya Wahai kaum Sufi, sungguh mana berguna bagimu, lapar dan dahaga di siang hari, sedang di malam hari anda memakan barang haram. Puasa di siang hari, maksiat di malam hari. Anda mencegah untuk minum di siang hari lalu anda berbuka dengan darah kaum muslimin. Diantara kalian puasa di siang hari, fasik di malam harinya. Rasulullah saw, bersabda:”Ummatku tidak akan hina sepanjang memuliakan bulan Ramadlan.”(Hr Muslim) Mengagungkan bulan Ramadlan itu dengan ketaqwaan, dan berpuasa hanya untuk Allah Ta’ala disertai menjaga batas syariat.Anak-anak sekalian. Berpuasalah. Dan ketika berbuka, bagilah bukamu dengan kaum miskin. Jangan anda makan sendiri, jika anda makan sendiri, dikawatirkan anda tertimpa kesulitan dan kemiskinan.Wahai kaumku: Anda semua kenyang sementara tetangga anda lapar, sedangkan anda mengaku sebagai orang beriman. Imanmu tidak sah, ketika makanan berlimpah sedangkan ada sang miskin sedang di pintumu lalu anda menolaknya. Dalam sekejap tersebar berita anda, dan sekejab pula anda bisa jatuh miskin, anda pun ditolak dimana-mana ketika meminta. Hasan al Bashri berkata, “Cukuplah bagi orang beriman, sekadar makanan ringan, cukuplah kurma jelek dan seteguk air.”Orang beriman itu makan untuk kekuatan tubuh, orang munafik makan untuk menikmati makanan. Orang beriman mengkonsumi makanan karena ia butuh kekuatan melintasi jalan menuju tempat, dimana tempat itu justru seluruh kebutuhannya tercukupi, karenanya ia makan hanya sekadar kuat saja. Sedang orang munafik memang tidak punya tempat, tidak punya tujuan hidup. Betapa banyak hari-hari dan bulanmu teledor. Usiamu kalian potong tanpa manfaat. Aku melihat kalian tidak teledor dengan duniamu, sementara kalian teledor dengan agamamu. Berbaliklah, kalian akan berpijak pada kebenaran. Dunia tidak akan abadi bagi siapa pun, begitu pula bagimu. Apakah kalian masih punya harapan hidup bersama Allah Azza wa-Jalla? Minggu, 13/01/2013 C. MEMBUKA PINTU-PINTU KEDEKATAN DGN ALLAH TA’ALA Pertentanganmu dengan (aturan) Allah swt, akan mengusirmu dan menghilangkan dirimu dari Allah. Kembalilah dirimu dari sikap penentanganmu sebelum engkau dihantam, dihinakan dan dinistakan oleh ular-ular bencana dan kalajengking cobaan. Betapa pedihnya rasa cobaan, apalagi jika engkau terpedaya. Karena itu anda jangan bergembira dengan yang engkau miliki, karena apa yang ada di tangan anda pasti sirna. Allah Ta’ala berfirman: “Sehingga ketika mereka bergembira atas apa yang mereka dapatkan, tiba-tiba Kami mengambil mereka seketika…” Meraih anugerah keuntungan dari Allah Ta’ala harus ditempuh dengan kesabaran. Karena itu Allah menguatkan berkali-kali tentang sabar itu. Kefakiran (rasa butuh kepada Allah) dan kesabaran tidak akan pernah bertemu kecuali bagi kewajiban orang beriman. Sedangkan para pecinta yang senantiasa mendapat cobaan, lalu mereka menjadi sabar, terlimpahi ilham untuk berbuat kebaikan beriringan dengan cobaan dan ujiannya, senantiasa bersabar atas sesuatu yang baru terjadi dari Allah Ta’ala. Kalau bukan karena kesabaran, anda semua tidak akan pernah bertemu denganku. Aku telah membuat jebakan untuk memburu burung, dari satu malam ke malam berikutnya, yang membuatku terus terjaga dan membuatku sunyi dari orang ketika di siang hari dengan mata yang terpejam. Seorang lelaki yang terikat oleh jaring-jaring jebakan, dan itu pun dilakukan demi kemaslahatan anda semua, sementara anda semua tidak mengerti. Kalau bukan demi berselaras dengan Allah ta’ala, bagaimana mungkin orang berakal mau bergaul dengan penduduk negeri yang telah dibutakan hatinya oleh riya’, kemunafikan dan kezaliman, bercampur baurnya syubhat dan keharaman? Betapa banyak nikmat-nikmat Allah telah dikufuri, sementara terjadi kolusi luarbiasa untuk menciptakan kefasikan dan penyimpangan. Betapa banyak orang lumpuh di rumahnya sendiri, orang zindiq dalam kedai minumnya, orang jujur di atas kursinya. Kalau bukan karena sebuah aturan, niscaya aku bicara tentang hal-hal yang ada di rumah-rumah kalian. Namun bagiku ada fondasi yang harus kubangun. Aku punya murid-murid yang butuh pendidikan. Seandainya tersingkap sebagian apa yang ada dalam diriku, itu bisa menjadi penyebab berpisahnya diriku dengan diri kalian semua, lalu terlempar dalam jejak-jejak yang menghancurkan. Karena itu tutuplah pintu-pintu kemakhlukan (dari hatimu) dan bukalah pintu-pintu antara dirimu dengan Allah. Akuilah dosa-dosamu, mohonlah maaf kepada-Nya atas keteledoranmu selama ini. Yakinlah, bahwa sesungguhnya tidak ada yang bisa membahayakan, memberikan manfaat, yang memberikan anugerah, tidak ada yang bisa mencegah, kecuali Allah Ta’ala semata. Dengan demikian, kebutaan mata hatimu akan sirna, lalu mata hati terbuka bergerak, hingga membuka mata kepalamu. Wahai anak-anakku…. Persoalan sesungguhnya bukan memakai pakaian kumal atau pun makanan kasar. Persoalan sesungguhnya adalah kezuhudan dalam hatimu. Awal mula yang dipakai oleh shiddiqun adalah pakaian wol dalam hatinya, lalu terefleksi kesederhanaan itu dalam lahiriyahnya. Ia memakai pakaian itu dalam rahasia batinnya, lalu dalam hatinya, kemudian untuk menutup nafsunya, lalu fisiknya. Ketika secara keseluruhan dirinya menggunakan pakaian sederhana, maka tibalah tangan-tangan lembut dan kinasih serta tangan anugerah, sampai akhirnya berubah drastis dalam tragedi ini. Ia copot baju hitamnya dan diganti dengan baju kegembiraan pesta, ia ganti penderitaan dengan kenikmatan, ia ganti dendam dengan keceriaan, ia rubah ketakutan dengan rasa aman, ia rubah rasa jauh menuju rasa dekat, rasa fakir menuju rasa cukup. Wahai anak-anakku, raihlah bagian dengan tangan zuhud, bukan dengan tangan ambisi pribadi. Orang yang makan dengan menangis, berbeda dengan orang yang makan dengan tertawa. Makanlah bagian itu, dan hatimu bersama Allah Ta’ala. Anda akan selamat dari keburukannya. Jika engkau makan dari resep dokter atau ahli kesehatan tentu itu lebih baik daripada anda makan sendiri, tanpa anda tahu asal usulnya makanan itu, sehingga, menyebabkan hatimu keras jauh dari amanah, sementara anda benar-benar kehilangan rahmat. Hilang pula amanah syariah di sisimu, karena kalian telah meninggalkan dan mengkhianatinya. Sungguh celaka, jika amanah kalian sia-siakan. Jagalah mahkotamu itu bersama Tuhanmu Azza wa Jalla. Waspadalah atas ancamanNya, karena siksaNya begitu dahsyat. Siksa itu bisa merebut rasa amanmu, rasa sehat afiatmu, foya-foya dan sukacitamu. Taatlah kepadaNya, karena Dia adalah Tuhan langit dan bumi. Jagalah nikmatNya dengan syukur. Terimalah perintah dan laranganNya dengan patuh dan taat. Terimalah kesukaran dariNya dengan kesabaranmu, dan terimalah dengan syukurmu atas kemudahanNya. Karena demikian adalah perilaku pendahulumu, dari para Nabi, para Rasul dan orang-orang yang saleh, yang senantiasa bersyukur atas nikmat dan bersabar atas cobaan. Tegaslah terhadap kemaksiatan. Terimalah ketaaatan. Jagalah aturanNya, dan ketika datang kemudahan bersyukurlah. Sebaliknya jika yang datang kesukaran bertobatlah dari dosa-dosamu, lalu debatlah, lawanlah hawa nafsumu. Karena Allah tak pernah menzalimi Maka dari itu ingatlah maut dan resiko sesudah maut. Ingatlah Tuhan Yang maha agung dan Luhur, hisab dan pengawasanNya padamu. Bangunlah, sampai kapan kamu semua tidur terlelap, sampai kapan kamu terlempar dalam kebodohan dan keluar masuk dalam kebatilan? Bergelimang dengan nafsu, hawa, dan kebiasan-kebiasaan. Kenapa? Kenapa tidak mendidiknya demi ibadah kepada Allah dan mengikuti aturan hukumNya. Padahal ibadah itu meninggalkan kebiasan-kebiasaan nafsu, kenapa tidak mendidik dirimu dengan adab Qur’an dan sunnah? Anak-anak muridku…..Jangan bergaul dengan banyak orang disertai kebutaan hati, ketololan disertai kealpaan dan kelelapan. Bergaulah dengan mereka, dengan matahati, ilmu dan keterjagaan jiwa. Jika anda temukan hal yang terpuji dari mereka, ikutilah, dan jika ada yang menyeretmu pada keburukan, jauhilah dan tolak. Engkau berada dalam alpa total, alpa dari Allah Azza wa Jalla. Makanya, anda harus bangkit, disiplin dengan masjid, memperbanyhak sholawat kepada Nabi SAW. Nabi saw, bersabda: “Seandainya neraka turun dari langit, tak ada yang selamat kecuali ahli masjid. ”Jika kalian semua menunaikan sholat, totalkan sholatmu hanya kepada Allah Ta’ala, dan karena itu Rasulullah saw, bersabda, “Yang paling dekat bagi hamba pada Tuhannya, apabila hamba sedang bersujud.” Duh.. celaka kalian. Kenapa kalian sering membuat ulah dan mencari-cari keringanan? Orang yang mencari-cari takwil demi seleranya sesungguhnya terpedaya. Padahal jika kita merengkuh ‘azimah (prinsip), dan kita bergantung pada Ijma’, sementara amal kita ikhlas, maka kita pun akan bersih bersama Allah Ta’ala. Lalu bagaimana bisa terjadi jika anda malah merekayasa azimah, mencari jalan kemudahan nafsu, lalu para pemegang teguh azimah sirna? Inilah zaman rukhsoh, bukan zaman ‘azimah. Inilah zaman riya’ dan kemunafikan, dimana harta didapat dengan cara tidak benar. Betapa banyak orang yang sholat, puasa, zakat, haji, dan berbuat baik untuk makhluk, bukan untuk Khaliq. Dan mayoritas yang memenuhi alam semesta ini adalah demi kepentingan sesama makhluk, bukan demi Khaliq. Kalian semua telah mati jiwa, menghidupkan nafsu dan hawa nafsu untuk dunia. Padahal hidupnya hati ketika keluar dari kepentingan makhluk dan teguh bersama Allah Azza wa Jalla. Hidupnya hati dengan menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah azza wa Jalla. Hidupnya hati dengan sabar atas Qodlo, Qodar dan ujianNya. Wahai anak muridku…Serahkan dirimu kepadaNya dalam soal kepastianNya. Bangunlah bersamaNya dalam soal itu. Perkara itu butuh fondasi, lalu butuh bangunan, dan dawamkan setiap waktu, siang dan malammu. Karena itu, waspadalah. Tafakkurlah dalam masalah hatimu. Jika engkau melihat kebajikan, bersyukurlah. Jika engkau melihat keburukan bertobatlah. Dengan tafakkur ini agamamu akan hidup dan matilah syetanmu. Karena itu dikatakan, tafakkur sejam lebih baik dibanding bangun sepanjang malam. Wahai ummat Muhammad, bersyukurlah kepada Allah Ta’ala yang telah menerima amalmu yang sedikit dengan menyandarkan kepada amal pendahulumu. Sebab kalian semua adalah yang terakhir di dunia, tetapi yang pertama di hari kiamat. Jika kalian benar, maka tak ada yang lebih benar menandingi kalian. Kalian semua adalah para pemuka dan pemimpin, sedangkan umat lain adalah rakyat. Tetapi jika sepanjang anda masih duduk di rumah nafsumu dan watakmu, sulit untuk menjadi benar. Jika sepanjang anda bangkit bersama makhluk dan terpaku terhadap apa yang ada di tangan mereka, dengan menarik mereka melalui riya’ dan kemunafikan anda, sungguh tetap tidak benar bagi anda. Sepanjang anda masih ambisi dunia, sepanjang hati anda masih bersiteguh pada selain Allah, tidak ada yang dibenarkan. Ya Allah berilah kami rizki, untuk senantiasa di sisiMu. Tuhan, berikanlah kami kebajikan di dunia, dan kebajikan di akhirat, dan lindungilah kami dari siksa neraka. (Diambil dari kitab “Fath ar Rabbani” Hazrat Maulana Syaikh Abdul Qadir al Jilani) D. MENYATU DGN SYAIKH SPIRITUAL MAULANA SYAIKH ABDUL QADIR AL JILANI Anak-anak muridku sekalian…. Ingatlah, sebelum diingatkan, tanpa anda harus diperintah anda mendekat kepada Allah. Bergaullah dengan kalangan ahli agama, karena mereka adalah manusia paling berakal dan mengerti siapa yang paling taat kepada Allah dan siapa paling maksiat padaNya. Nabi saw, bersabda, “Beruntunglah anda…” Artinya anda sangat butuh kepadaNya dan anda cukup bersamaNya. Bila anda bersama Ahlud Din, dan anda mencintainya anda akan merasa cukup, dan hati anda akan lari dari kemunafikan. Karena kaum munafik sesungguhnya hanya suka pamer, tidak ada yang diterima amalnya. Allah tidak menerima bentuk amal anda, rupa amal anda, tetapi Allah menerima apa yang ada dibalik amal anda, hati anda. Jika anda melawan hawa nafsu anda, setan anda, duniawi anda dalam amaliyah anda, Allah akan menerima anda. Berbuatlah kebaikan, Allah akan menerima dari sisi jiwanya. Dan jangan melihat amaliyah anda sedikit pun, karena Allah tidak akan menerimanya kecuali amaliyah itu hanya untukNya, demi WajahNya, bukan untuk wajah makhluk. Celaka anda ini! Anda berbuat baik demi makhluk, tetapi ingin diterima oleh Allah Azza wajalla. Ini sebuah penipuan dari diri sendiri. Tinggalkan kerakusan anda, kesombongan anda, kesenang-senangan anda. Anda harus prihatin, jangan bersenang-senang, sebab anda berada di alam keprihatinan dalam penjara dunia. Nabi Saw senanatiasa bertafakkur, tidak banyak gembiranya, banyak prihatinnya, tidak banyak tertawanya kecuali hanya tersenyum, hanya untuk menyenangkan lainnya. Hati Nabi penuh kerpihatinan dan kesibukan bersama Allah. Jika saja bukan karena para sahabat dan perkara dunia ini, Nabi saw, tak akan pernah keluar dari rumahnya dan tak pernah duduk dengan siapapun. Wahai anak muridku. Jika Khalwat anda benar bersama Allah Azza wa-Jalla Sirrmu akan cemerlang dan hatimu akan jernih. Pandangan anda akan penuh pelajaran. Hati anda akan penuh dengan tafakkur, ruh anda akan membubung menuju Allah Azza wa-Jall, wushul kepadaNya. Memikirkan dunia justru menyiksa dan menghijab. Sedangkan tafakkur tehadap akhirat membuahkan pengetahuan dan menghidupkan hati. Allah tidak memberikan anugerah bagi orang yang tafakkur kecuali pengetahuan mengenai dunia akhirat. Wah! Anda telah menelantarkan hati anda di dunia, sedangkan Allah Azza wa-Jall, telah memberikan segalanya untuk anda. Allah telah menentukan waktu setiap hari bagi anda, dan Allah telah terus menerus melimpahkan rizki pada anda, baik anda mencarinya atau tidak. Ambisi dan kerakusan anda telah membuat anda hina di depan Allah maupun di depan makhluk. Dengan iman yang kurang anda lalu mencari rizki, padahal ketika iman anda bertambah anda tidak perlu mencarinya. Bahkan dengan keparipurnaan dan kesempurnaan iman, anda cukup istirahat dari dunia. Anak muridku, anda jangan mencampur adukkan hal yang serius dengan guyonan. Jika hati anda belum mampu teguh, bagaimana anda bersama khalayak untuk anda baurkan bersama Khaliq, sedang anda berhati ganda dengan dunia? Bagaimana anda bersama Allah? Bagaimana anda bisa mencampuradukkan yang lahir dan yang batin? Yang tak masuk akal dan yang masuk akal, hal-hal yang ada di sisi makhluk dan Khaliq? Betapa bodohnya orang yang melalaikan Khaliq dan sibuk dengan makhluk, berteguh dengan yang duniawi dan alpa pada Allah? Melupakan yang abadi dan bergembira dengan yang fana?Anda bersahabat dengan orang-orang bodoh lalu mereka menularkan kebodohannya pada anda. Sebab, bergaul dengan orang tolol berarti meraih kesia-siaan. Bergaullah dengan orang mukmin yang yakin, yang mengamalkan ilmunya. Karena orang beriman seperti ini, betapa baiknya mereka, betapa kuatnya perjuangan mereka dalam melawan hawa nafsunya. Dalam konteks inilah Rasulullah saw, bersabda: “Kegembiraan orang beriman pada wajahnya, prihatinnya ada dalam qalbunya.” Itulah kekuatan si mukmin ini, hingga mampu mengekspresikan kegembiraan di hadapan para makhluk, sementara ia mampu menyembunyikan keprihatinannya, antara dirinya dengan Allah Ta’ala. Sepanjang hidupnya ada keprihatinan, banyak merenungnya, banyak menangisnya pada Allah, sedikit tertawanya, dan itulah Nabi saw, bersabda: “Tak ada kegembiraan bagi orang mu’min kecuali bertemu Allah Azza wa-Jalla.” Orang beriman menutupi keprihatinannya dengan kegembiraannya. Fisiknya bekerja di dunia, batinnya bersama Allah Ta’ala. Fisiknya untuk keluarganya, batinnya untuk Tuhannya Azza wa-Jalla. Ia tak pernah mengumbar keprihatinan jiwanya kepada keluarganya, isteri dan anaknya, tetangga-tetangganya, bahkan kepada siapa saja dari khalayak makhlukNya, karena ia mendengarkan ucapan Nabi SAW. : “Raihlah pertolongan atas persoalan kalian semua melalui cara merahasiakan (masalah)”. Ia senantiasa menyembunyikan apa yang ada di dalam batinnya. Seandainya saja ada yang keceplosan, itu pun tetap ia ungkapkan dengan metafor, lalu ia tutupi, dan ia mohon maaf atas apa yang terungkap. Anak-anak muridku…. Jadikan diriku sebagai cerminmu. Jadikan diriku sebagai cermin hati dan rahasia batinmu, sebagai cermin amaliahmu! Kemarilah mendekat kepadaku, anda akan melihat apa yang ada di dalam dirimu, sesuatu yang tidak bisa anda lihat ketika kalian jauh dariku. Jika anda punya hajat seputar agamamu, anda harus dekat denganku, karena aku tidak akan pernah menyembunyikan agama Allah Azza wa-Jalla. Tak ada yang harus malu menyangkut agama Allah Azza wa Jalla. Karena anda selama ini berada dalam pelukan kemunafikan. Tinggalkan duniamu yang ada di rumahmu, mendekatlah kepadaku. Karena saya berdiri di pintu gerbang akhirat. Bersamalah denganku dan dengarkan kata-kataku, dan amalkanlah sebelum maut menjemputmu. Masalahnya bagaimana membangun rasa takut kepada Allah. Bila kalian tidak punya rasa takut padaNya, kalian tidak aman di dunia dan di akhirat. Sedangkan rasa Cinta dan Takut itu datang dari Allah juga untuk anda yaitu mengenalNya dengan sesungguhnya. Karena itu Dia berfirman: “Sesungguhnya yang takut kepada Allah diantara hamba-hambaNya adalah para Ulama” Tak ada yang takut penuh cinta kecuali para Ulama yang mengamalkan ilmunya, yang mengamalkannya dan memang mengetahuinya. Bahkan mereka tidak meminta balasan dari Tuhannya, kecuali hanya ingin WajahNya dan mendekatiNya, hanya ingin CintaNya, bersih dari hijab dan rentangan jarak. Mereka tidak ingin pintuNya tertutup bagi mereka, dunia hingga akhirat, bahkan tidak ingin tertutup ketika ada pada selainNya. Dunia bagi suatu kaum, dan akhirat juga bagi suatu kaum. Allah Ta’ala juga bagi suatu kaum, yaitu kaum yang keyakini imannya, yang ma’rifat dan mencintaiNya, yang bertaqwa dan khusyu’ kepadaNya, yang senantiasa prihatin hanya demi Dia. Suatu kaum yang takut penuh cinta kepadaNya, walau mata fisiknya tak memandangNya, tetapi hatinya selalu memandangNya. Bagaimana tidak takut setiap saat Allah mengurus semuanya, merubah dan mengganti, menolong dan menghinakan ini dan itu, menghidupkan ini dan mematikan itu.“Allah tidak ditanya apa yang Dia lakukan, tetapi merekalah yang akan ditanya (apa yang mereka lakukan)”. Ya Tuhan, dekatkan diri kami padaMu, dan janganlah Engkau jauhkan diri kami dariMu. Dan berikanlah kami kebajikan dunia dan kebajikan Akhirat, dan lindungi kami dari siksa neraka. E. HILANGNYA AGAMA KARENA EMPAT HAL -NASIHATE SPIRITUAL MAULANA SYYAIKH ABDUL QADIR AL JILANI Hilangnya Agama Ini karena Empat Hal: Pertama, karena anda tidak mengetahui apa yang anda amalkan. Kedua, karena anda mengamalkan perkara-perkara yang anda tidak mengetahuinya. Ketiga, karena anda tidak mau belajar hal-hal yang anda tidak mengerti, lalu anda terus menerus bodoh. Keempat, anda menghalangi orang-orang yang belajar pengetahuan, dimana mereka tidak tahu. Wahai kaum Sufi….Jika anda menghadiri majlis dzikir, ternyata anda menghadirinya agar masalah anda terpecahkan. Anda malah kontra dengan nasehat kebajikan, lalu anda pelihara kesalahan dan ketergelinciran, bahkan anda tertawa dan main-main. Anda benar-benar mengkawatirkan, padahal anda bersama Allah Azza wajalla. Karena itu bertobatlah kalian dari situasi itu, jangan sampai anda ini seperti para musuh Allah Azza wa Jalla. Raihlah manfaat dari apa yang anda simak disana. Anak-anak, anda sudah terikat dengan ibadah, dan Allah mengikat dengan AnugerahNya. Hendaknya anda berpijak pada Sang Penyebab, bukan pada akibat, dan bertawakallah padaNya. Hendaknya anda tidak mengabaikan amaliah, hendaknya pula ikhlas dalam beramal. Allah SWT berfirman: “Aku tidak menciptakan Jin dan Manusia kecuali untuk beribadah.” Allah tidak menciptakan mereka untuk berdusta, tidak menciptakan mereka untuk bermain-main hampa, mencipatakan mereka bukan untuk makan dan minum, tidur dan kawin. Ingatlah! Wahai orang-orang yang alpa dari kealpaanmu. Ingatlah, anda melangkahkan hatimu satu langkah, Allah menuju kepadamu beberapa langkah, dan Dia paling layak untuk anda rindukan semua dibanding yang lainNya. “Allah memberi rizki pada yang dikehendaki tanpa terhingga.” Jika Allah menginginkan pada hambaNya, Allah menyediakan langsung padanya. Ini sesuatu yang berhubungan dengan makna hakiki bukan rupa fisik. Bila si hamba benar dalam ubudiyahnya ini, maka benarlah zuhudnya di dunia dan akhirat.Selain Allah Ta’ala, ketika anda datang padanya, anda bisa tetap benar, baik raja, sulthan, pemerintah, maka kedatangan anda, atom anda adalah bukit, tetesannya adalah lautan, bintanya adalah rembulan, rembulannya adalah matahari, sedikitnya adalah banyak, terhapusnya adalah tetapnya, fana’nya adalah baqo’nya, geraknya adalah tetapnya. Pohonnya menjulang hingga menyentuh Arasy, dan akarnya membubung sampai ke bintang Tsurayya, dan dahan-dahannya melindungi dunia dan akhirat. Pohon apakah ini? Pohon Hikmah dan Pengetahuan. Dunia seperti lingkaran cincin, bukan dunia yang anda miliki, bukan akhirat yang anda kait, yang tidak dimiliki oleh raja maupun budak, tidak bisa dihalangi oleh apa pun atau diambil oleh siapa pun, tidak bisa dikotori. Jika anda bisa memenuhi semua itu, anda akan bagus ketika berada di tengah-tengah khalayak publik. Manakala Allah menghendaki kebajikan pada hambaNya, maka Allah menjadikan hamba itu sebagai dalil bagi mereka, menjadikan dokter bagi mereka, menjadikan pendidik dan pengatur mereka. Sang hamba dijakdikan penerjemah untuk mereka, dijadikan riasan bagi mereka, dijadikan lampu dan matahari bagi mereka. Bila Allah menghendaki, segala terwujud. Jika tidak demikian, si hamba ditirai dari segala hal selain DiriNya. Individu-individu jenis manusia seperti ini memang ditugaskan di tengah-tengah makhluk tetapi dengan perlindungan dan kesalamatan menyeluruh pada dirinya. Allah menolong hamba ini untuk sebuah kemashlahatan makhluk dan memberikan jalan menuju hidayah. Orang yang zuhud dari dunia, diuji dengan akhirat. Orang yang zuhud dari dunia dan akhirat, diuji oleh Pencipta dunia dan akhirat. Kalau semua telah alpa, seakan-akan kalian tidak pernah bakal mati, seakan-akan kalian tidak akan dihamparkan di padang mahsyar, anda tidak di hisab di sana, anda tidak melewati jembatan Shirothol Mustaqim? Ini sifat-sifat anda, padahal anda mengajak Islam dan Iman. Ini Al-Quran dan Ilmu sebagai argumentasi bagi kalian. Jika kalian hadir dalam majlis Ulama, dan anda menolak apa yang dikatakan mereka, maka kehadiran anda sebagai hujjah yang membuat anda berdosa. Sebagaimana anda semua bertemu Rasulullah Saw, di hari kiamat nanti, sementara anda tidak menerima beliau, ketika seluruh makhluk dalam ketakutan atas kebesaran, keagungan dan keadilan serta kesombonganNya, maka ketika itu seluruh kerajaan dunia musnah, dan hanya kerajaan Ilahi yang abadi, semuanya di hari kiamat kembali kepadaNya. Sementara itu para pemuka kaum Sufi juga tampak di sana dengan kemuliaan dan kelengkapannya, dan bagaimana Allah memuliakan mereka di hari itu. Para paku bumi, adalah penegak bumi, yaitu mereka sebagai penguasa makhluk dan pemukanya sekaligus sebagai wakil Tuhan Azza wa-Jalla. Mereka hari ini tidak tampak dalam rupa, tapi dalam makna, tetapi esok mereka tampak dalam rupa.Para pemberani dalam argumentasi dan perang adalah mereka yang melawan orang kafir. Sedangkan sang pemberani dari kalangan orang-orang sholeh adalah yang melawan hawa nafsunya, watak manusiawinya, syetan dan para kolaborator kejahatan. Mereka ini adalah syetan-syetan manusia. Sedangkan sang pemberani dari kalangan Khowash adalah keberaniannya dalam Zuhud dunia dan akhirat dan zuhud dari segala hal selain Allah secara total. F. PENGABDIAN KEPADA ALLAH – NASIHAT SPIRITUAL MAULANA SYAIKH ABDUL QADIR AL JILANI Anak-anak muridku semua, manakah sesungguhnya Ubudiyah yang benar kepada Allah Ta’ala? Betapa jauh anda meraih hakikatnya. Raihlah rasa cukup bersama Allah dalam seluruh perkara kehidupan anda. Anda adalah hamba yang pergi dari tuan anda, dan kembalilah kepadaNya. Merasalah sebagai hamba yang hina dan rendah hatilah di hadapanNya, mengikuti perintah dan menjauhi laranganNya. Bersabar dan berselaras terhadap ketentuanNya. Bila semua ini sudah anda lakukan dengan sempurna berarti pengabdian anda pada Tuan anda sudah maksimal, dan anda bisa merasa cukup bersama Allah. “Bukankan Allah telah mencukupi hambaNya?”Jika ubudiyah anda benar Allah pasti mencintai anda yang anda rasakan dalam hati anda, yang membuat hati anda mesra bersamaNya. Taqarub anda pun tanpa disertai susah payah, dan anda tidak merasa kesunyian karena Allah bersama Anda, sehingga anda terus menerus Ridlo kepadaNya dalam segala hal. Bahkan jika saja dunia ini terasa sempit bagi anda dan peluang-peluangnya tertutup, maka Allah Yang Maha luas tetap bersama Anda. Bahkan anda tidak ingin makan makanan selain dariNya, anda pun akan berselaras dengan Nabi Musa as, ketika Allah berfirman:“Dan Kami haramkan pada Musa untuk disusui para wanita penyusu sebelumnya.” (Al-Qashsah, 12) Tuhan kita Azza wa-Jalla, senantiasa Melihat dan Menyaksikan segalanya, dalam segala sesuatu senantiasa Hadir, Dekat dengan segalaNya, tidak butuh pada segalaNya. Lalu kenapa mesti ada keingkaran setelah mengenalNya? Celaka anda ini. Anda sudah mengenalNya kenapa harus mengingkariNya berkali-kali? Kalau anda tidak segera kembali kepadaNya, anda akan terhalang dari semua kebaikan. Karena itu bersabarlah bersamaNya, dan jangan bersabar untuk jauh dariNya.Ketahuilah, siapa yang sabar akan mendapatkan kemampuan. Mana akal dan kehidupan anda? Allah sampai berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman, bersabarlah dan jadilah orang yang penyabar, berkaitlah kepada Allah dan bertaqwalah pada Allah agar kalian semua meraih kemenangan.” Banyak ayat tentang kesabaran yang menunjukkan adanya kebaikan dan kenikmatan, balasan dan pemberian yang yang besar, ringan dalam kehidupan dunia dan akhirat. Karenanya bersamalah dengan Allah, dunia akhirat anda akan bahagia dengan kebajikan.Anda semua harus banyak berziarah kubur dan ziarah pada orang-orang yang saleh, berbuat kebaikan, maka perkara kehidupan anda akan beres. Jangan seperti orang-orang yang yang mendapat nasehat tetapi tidak dihayati, dan seperti orang yang mendengarkan pengetahuan tetapi tidak |